Senin, 23 Oktober 2023

Perjalanan Hidup Manusia

 Kehidupan manusia merupakan perjalanan panjang, melelahkan, penuh liku-liku, dan melalui tahapan demi tahapan. Berawal dari alam arwah, alam rahim, alam dunia, alam barzakh, sampai pada alam akhirat yang berujung pada tempat persinggahan terakhir bagi manusia, surga atau neraka. Al-Qur’an dan Sunnah telah menceritakan setiap fase dari perjalanan panjang manusia itu.

Al-Qur’an diturunkan Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. berfungsi untuk memberikan pedoman bagi umat manusia tentang perjalanan (rihlah) tersebut. Suatu rihlah panjang yang akan dilalui oleh setiap manusia, tanpa kecuali. Manusia yang diciptakan Allah swt. dari tidak ada menjadi ada akan terus mengalami proses panjang sesuai rencana yang telah ditetapkan Allah swt.

Saat ini ada dua teori yang menyesatkan orang banyak. Al-Qur’an dengan tegas membantah teori itu. Pertama, teori yang mengatakan manusia ada dengan sendirinya. Dibantah Al-Qur’an dengan hujjah yang kuat, bahwa manusia ada karena diciptakan oleh Allah swt. Kedua, teori yang mengatakan manusia ada dari proses evolusi panjang, yang bermula dari sebangsa kera kemudian berubah menjadi manusia. Teori ini pun dibantah dengan sangat pasti bahwa manusia pertama adalah Adam as. Kemudian selanjutkannya anak cucu Adam as. diciptakan Allah swt. dari jenis manusia itu sendiri yang berasal dari percampuran antara sperma lelaki dengan sel telur wanita, maka lahirlah manusia.

Rasulullah saw. semakin mengokohkan tentang kisah rihlatul insan. Disebutkan dalam beberapa haditsnya. “Jadilah kamu di dunia seperti orang asing atau orang yang sedang musafir” (HR Bukhari). Dalam hadits lain: ”Untuk apa dunia itu bagiku? Aku di dunia tidak lebih dari seorang pengendara yang berteduh di bawah pohon, kemudian pergi dan meninggalkannya” (HR At-Tirmidzi).

Perjalanan Hidup Manusia 

Karena Hidup Hanyalah Sebuah Perjalanan - Kompasiana.com

Alam Arwah

Manusia merupakan makhluk terakhir yang diciptakan Allah swt. setelah sebelumnya Allah telah menciptakan makhluk lain seperti malaikat, jin, bumi, langit dan seisinya. Allah menciptakan manusia dengan dipersiapkan untuk menjadi makhluk yang paling sempurna. Karena, manusia diciptakan untuk menjadi khalifah (pemimpin) di muka bumi dan memakmurkannya.

Persiapan pertama, Allah mengambil perjanjian dan kesaksian dari calon manusia, yaitu ruh-ruh manusia yang berada di alam arwah. Allah mengambil sumpah kepada mereka sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an: Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan).” (Al A’raf: 172).

Dengan kesaksian dan perjanjian ini maka seluruh manusia lahir ke dunia sudah memiliki nilai, yaitu nilai fitrah beriman kepada Allah dan agama yang lurus. Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. (Ar-Ruum: 30). Rasulullah saw. bersabda: “Setiap anak dilahirkan secara fitrah. Maka kedua orang tuannya yang menjadikan Yahudi atau Nashrani atau Majusi.” (HR Bukhari)

Alam Rahim

Rihlah pertama yang akan dilalui manusia adalah kehidupan di alam rahim: 40 hari berupa nutfah, 40 hari berupa ‘alaqah (gumpalan darah), dan 40 hari berupa mudghah (gumpalan daging), kemudian ditiupkan ruh dan jadilah janin yang sempurna. Setelah kurang lebih sembilan bulan, maka lahirlah manusia ke dunia.

Allah swt. berfirman: “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur-angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (ada pula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.” (Al-Hajj: 5)

Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya seseorang dari kalian dikumpulkan penciptaannya di perut ibunya 40 hari nutfah, kemudian ‘alaqoh selama hari yang sama, kemudian mudghoh selama hari yang sama. Kemudian diutus baginya malaikat untuk meniupkan ruh dan ditetapkan 4 kalimat; ketetapan rizki, ajal, amal, dan sengsara atau bahagia.” (HR Bukhari dan Muslim)

Seluruh manusia di dunia apapun kondisi sosialnya diingatkan tentang awal kejadiannya yang berasal dari benda yang hina, yaitu sperma lelaki dan sel telur wanita. Manusia sebelumnya belum dikenal, belum memiliki kemuliaan dan kehormatan. Lalu apakah manusia akan bangga, congkak, dan sombong dengan kondisi sosial yang dialami sekarang jika mengetahui asal muasal mereka?

Setelah mencapai 6 bulan sampai 9 bulan atau lebih, dan persyaratan untuk hidup normal sudah lengkap, seperti indra, akal, dan hati, maka lahirlah manusia ke dunia dalam keadaan telanjang. Belum bisa apa-apa dan tidak memiliki apa-apa.

Alam Dunia

Di dunia perjalanan manusia melalui proses panjang. Dari mulai bayi yang hanya minum air susu ibu lalu tubuh menjadi anak-anak, remaja dan baligh. Selanjutnya menjadi dewasa, tua dan diakhiri dengan meninggal. Proses ini tidak berjalan sama antara satu orang dengan yang lainnya. Kematian akan datang kapan saja menjemput manusia dan tidak mengenal usia. Sebagian meninggal saat masih bayi, sebagian lagi saat masa anak-anak, sebagian yang lain ketika sudah remaja dan dewasa, sebagian lainnya ketika sudah tua bahkan pikun.

Di dunia inilah manusia bersama dengan jin mendapat taklif (tugas) dari Allah, yaitu ibadah. Dan dalam menjalani taklifnya di dunia, manusia dibatasi oleh empat dimensi; dimensi tempat, yaitu bumi sebagai tempat beribadah; dimensi waktu, yaitu umur sebagai sebuah kesempatan atau target waktu beribadah; dimensi potensi diri sebagai modal dalam beribadah; dan dimensi pedoman hidup, yaitu ajaran Islam yang menjadi landasan amal.

Allah Ta’ala telah melengkapi manusia dengan perangkat pedoman hidup agar dalam menjalani hidupnya di muka bumi tidak tersesat. Allah telah mengutus rasulNya, menurunkan wahyu Al-Qur’an dan hadits sebagai penjelas, agar manusia dapat mengaplikasikan pedoman itu secara jelas tanpa keraguan. Sayangnya, banyak yang menolak dan ingkar terhadap pedoman hidup tersebut. Banyak manusia lebih memperturutkan hawa nafsunya ketimbang menjadikan Al-Qur’an sebagai petunjuk hidup, akhirnya mereka sesat dan menyesatkan.

Maka, orang yang bijak adalah orang yang senantiasa mengukur keterbatasan-keterbatasan dirinya untuk sebuah produktifitas yang tinggi dan hasil yang membahagiakan. Orang-orang yang beriman adalah orang-orang yang senantiasa sadar bahwa detik-detik hidupnya adalah karya dan amal shalih. Kehidupannya di dunia sangat terbatas sehingga tidak menyia-nyiakannya untuk hal-hal yang sepele, remeh apalagi perbuatan yang dibenci (makruh) dan haram.

Dunia dengan segala kesenangannya merupakan tempat ujian bagi manusia. Apakah yang dimakan, dipakai, dan dinikmati sesuai dengan aturan Allah swt. atau menyimpang dari ajaran-Nya? Apakah segala fasilitas yang diperoleh manusia dimanfaatkan sesuai perintah Allah atau tidak? Dunia merupakan medan ujian bagi manusia, bukan medan untuk pemuas kesenangan sesaat. Rasulullah saw. memberikan contoh bagaimana hidup di dunia. Ibnu Mas’ud menceritakan bahwa Rasulullah saw. tidur diatas tikar, ketika bangun ada bekasnya. Maka kami bertanya: “Wahai Rasulullah saw., bagaimana kalau kami sediakan untukmu kasur.” Rasululah saw. bersabda: “Untuk apa (kesenangan) dunia itu? Hidup saya di dunia seperti seorang pengendara yang berteduh di bawah pohon, kemudian pergi dan meninggalkannya.” (HR At-Tirmidzi)

Perjalanan hidup manusia di dunia akan berakhir dengan kematian. Semuanya akan mati, apakah itu pahlawan ataukah selebriti, orang beriman atau kafir, pemimpin atau rakyat, kaya atau miskin, tua atau muda, lelaki atau perempuan. Mereka akan meninggalkan segala sesuatu yang telah dikumpulkannya. Semua yang dikumpulkan oleh manusia tidak akan berguna, kecuali amal shalihnya berupa sedekah yang mengalir, ilmu yang bermanfaat, dan anak yang shalih. Kematian adalah penghancur kelezatan dan gemerlapnya kehidupan dunia. Kematian bukanlah akhir kesudahan manusia, bukan pula tempat istirahat yang panjang. Tetapi, kematian adalah akhir dari kehidupannya di dunia dengan segala yang telah dipersembahkannya dari amal perbuatan untuk kemudian melakukan rihlah atau perjalanan hidup berikutnya.

Bagi orang beriman, kematian merupakan salah satu fase dalam kehidupan yang panjang. Batas akhir dari kehidupan dunia yang pendek, sementara, melelahkan, dan menyusahkan untuk menuju akhirat yang panjang, kekal, menyenangkan, dan membahagiakan. Di surga penuh dengan kenikmatan yang belum pernah dilihat oleh mata, didengar oleh telinga, dan belum terlintas oleh pikiran manusia. Sementara bagi orang kafir, berupaya menghindar dari kematian dan ingin hidup di dunia 1.000 tahun lagi. Tetapi, sikap itu adalah sia-sia. Utopia belaka. Karena, kematian pasti datang menjumpainya. Suka atau tidak suka.

Alam Barzakh

Fase berikutnya manusia akan memasuki alam kubur atau alam barzakh. Di sana mereka tinggal sendiri. Yang akan menemaninya adalah amal mereka sendiri. Kubur adalah taman dari taman-taman surga atau lembah dari lembah-lembah neraka. Manusia sudah akan mengetahui nasibnya ketika mereka berada di alam barzakh. Apakah termasuk ahli surga atau ahli neraka. Jika seseorang menjadi penghuni surga, maka dibukakan baginya pintu surga setiap pagi dan sore. Hawa surga akan mereka rasakan. Sebaliknya jika menjadi penghuni neraka, pintu neraka pun akan dibukakan untuknya setiap pagi dan sore dan dia akan merasakan hawa panasnya neraka.

Al-Barra bin ’Azib menceritakan hadits yang panjang yang diriwayat Imam Ahmad tentang perjalanan seseorang setelah kematian. Seorang mukmin yang akan meninggal dunia disambut ceria oleh malaikat dengan membawa kafan surga. Kemudian datang malaikat maut duduk di atas kepalanya dan memerintahkan ruh yang baik untuk keluar dari jasadnya. Selanjutnya disambut oleh malaikat dan ditempatkan di kain kafan surga dan diangkat ke langit. Penduduk langit dari kalangan malaikat menyambutnya, sampai di langit terakhir bertemu Allah dan Allah memerintahkan pada malaikat: “Catatlah kitab hambaku ke dalam ’illiyiin dan kembalikan kedunia.” Maka dikembalikan lagi ruh itu ke jasadnya dan datanglah dua malaikat yang bertanya: Siap Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa lelaki yang diutus kepadamu? Siapa yang mengajarimu? Hamba yang beriman itu dapat menjawab dengan baik. Maka kemudian diberi alas dari surga, mendapat kenikmatan di kubur dengan selalu dibukakan baginya pintu surga, dilapangkan kuburnya, dan mendapat teman yang baik dengan wajah yang baik, pakaian yang baik, dan aroma yang baik. Lelaki itu adalah amal perbuatannya.

Alam Akhirat (Hari Akhir)

Dan rihlah berikutnya adalah kehidupan di hari akhir dengan segala rinciannya. Kehidupan hari akhir didahului dengan terjadinya Kiamat, berupa kerusakan total seluruh alam semesta. Peristiwa setelah kiamat adalah mahsyar, yaitu seluruh manusia dari mulai nabi Adam as. sampai manusia terakhir dikumpulkan dalam satu tempat. Di sana manusia dikumpulkan dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang, dan belum dikhitan. Saat itu matahari sangat dekat jaraknya sekitar satu mil, sehingga mengalirlah keringat dari tubuh manusia sesuai dengan amalnya. Ada yang sampai pergelangan kaki, ada yang sampai lutut, ada yang sampai pusar, ada yang sampai dada, bahkan banyak yang tenggelam dengan keringatnya.

Dalam kondisi yang berat ini manusia berbondong-bondong mendatangi para nabi untuk meminta pertolongan dari kesulitan yang maha berat itu. Tetapi semuanya tidak ada yang dapat menolong. Dan terakhir, hanya Rasulullah saw. yang dapat menolong mereka dari kesulitan mahsyar. Rasulullah saw. sujud di haribaan Allah swt. di bawah Arasy dengan memuji-muji-Nya. Kemudian Allah swt. berfirman: “Tegakkan kepalamu, mintalah niscaya dikabulkan. Mintalah syafaat, pasti diberikan.” Kemudian Rasululullah saw. mengangkat kepalanya dan berkata: “Ya Rabb, umatku.” Dan dikabulkanlah pertolongan tersebut dan selesailah mahsyar untuk kemudian melalui proses berikutnya.

Peristiwa berikutnya adalah hisab (perhitungan amal) dan mizan (timbangan amal) bagi manusia. Ada yang mendapatkan proses hisab dengan cara susah-payah karena dilakukan dengan sangat teliti dan rinci. Sebagian yang lain mendapatkan hisab yang mudah dan hanya sekadar formalitas. Bahkan sebagian kecil dari orang beriman bebas hisab.

Di antara pertanyaan yang akan diberikan pada manusia di hari Hisab terkait dengan masalah prinsip dalam hidupnya. Rasulullah saw. bersabda: “Tidak akan melangkah kaki anak Adam di hari kiamat sehingga ditanya 5 hal di sisi Allah: tentang umurnya untuk apa dihabiskan, tentang masa mudanya untuk apa digunakan, tentang hartanya dari mana mencarinya, dan ke mana menginfakkannya, dan apa yang diamalkan dari ilmunya.” (HR At-Tirmidzi). Di masa ini juga dilakukan proses qishash, orang yang dizhalimi meng-qishash orang yang menzhalimi.

Kejadian selanjutnya manusia harus melalui shirath, yaitu sebuah jembatan yang sangat tipis dan mengerikan karena di bawahnya neraka jahanam. Semua manusia akan melewati jembatan ini dari mulai yang awal sampai yang akhir. Shirath ini lebih tipis dari rambut, lebih tajam dari pedang, dan terdapat banyak kalajengking. Kemampuan manusia melewati jembatan itu sesuai dengan amalnya di dunia. Ada yang lewat dengan cepat seperti kecepatan kilat, ada yang lewat seperti kecepatan angin, ada yang lewat seperti kecepatan burung, tetapi banyak juga yang berjalan merangkak, bahkan mayoritas manusia jatuh ke neraka jahanam.

Bagi orang-orang yang beriman, akan minum telaga Rasulullah saw. yang disebut Al-Kautsar. Rasulullah saw. bersabda: “Telagaku seluas perjalanan sebulan, airnya lebih putih dari susu, aromanya lebih wangi dari misik, dan gayungnya sebanyak bintang di langit. Siapa yang meminumnya, maka tidak akan pernah haus selamanya.” (Muttafaqun ‘alaihi)

Surga dan Neraka

Pada fase yang terakhir dari rihlah manusia di hari akhir adalah sebagian mereka masuk surga dan sebagian masuk neraka. Surga tempat orang-orang bertakwa dan neraka tempat orang-orang kafir. Kedua tempat tersebut sekarang sudah ada dan disediakan. Bahkan, surga sudah rindu pada penghuninya untuk siap menyambut dengan sebaik-baiknya sambutan. Neraka pun sudah rindu dengan penghuninya dan siap menyambut dengan hidangan neraka. Al-Qur’an dan Sunnah telah menceritakan surga dan neraka secara detail. Penyebutan ini agar menjadi pelajaran bagi kehidupan manusia tentang persinggahan akhir yang akan mereka diami.

Orang-orang kafir, baik dari kalangan Yahudi, Nashrani maupun orang-orang musyrik, jika meninggal dunia dan tidak bertobat, maka tempatnya adalah neraka. Neraka yang penuh dengan siksaan. Percikan apinya jika ditaruh di dunia dapat membakar semua penghuni dunia. Minuman penghuni neraka adalah nanah dan makanannya zaqum (buah berduri). Manusia di sana tidak hidup karena penderitaan yang luar biasa, dan juga tidak mati karena jika mati akan hilang penderitaannya. Di neraka manusia itu kekal abadi.

Orang-orang beriman akan mendapatkan surga dan kain sutra karena kesabaran mereka. Dalam surga mereka duduk-duduk bersandar di atas dipan, tidak merasakan panas teriknya matahari dan dingin yang sangat. Mereka dinaungi pohon-pohon surga dan buahnya sangat mudah untuk dipetik. Mereka juga mendapatkan bejana-bejana dari perak dan piala-piala minuman yang sangat bening. Mereka akan minum minuman surga yang rasanya sangat nikmat seperti minuman jahe yang didatangkan dari mata air surga bernama Salsabila. Di surga juga ada banyak sungai yang berisi beraneka macam minuman, sungai mata air yang jernih, sungai susu, sungai khamr, dan sungai madu.

Penghuni surga akan dilayani oleh anak-anak muda yang jika dilihat sangat indah bagaikan mutiara yang bertaburan. Surga yang penuh dengan kenikmatan dan kerajaan yang besar. Orang beriman di surga memakai pakaian sutra halus berwarna hijau dan sutra tebal, juga memakai gelang terbuat dari perak dan emas. Allah swt. memberikan minuman kepada mereka minuman yang bersih.

Dan yang tidak kalah nikmatnya yaitu istri-istri dan bidadari surga. Mereka berwarna putih bersih berseri, bermata bulat, pandangannya pendek, selalu gadis sebaya belum pernah disentuh manusia dan jin. Buah dadanya montok dan segar, tidak mengalami haidh, nifas, dan buang kotoran.

Puncak dari semua kenikmatan di surga adalah melihat sang pencipta Allah yang Maha Indah, Sempurna, dan Perkasa. Sebagaimana manusia dapat melihat bulan secara serentak, begitu juga manusia akan memandang Allah secara serentak. Indah, mempesona, takzim, dan suci. Allah Akbar.

Allah akan memasukkan hamba–Nya ke dalam surga dengan rahmat-Nya, dan surga adalah puncak dari rahmat-Nya. Allah Ta’ala akan memasukan hamba-Nya ke dalam rahmat (surga) berdasarkan rahmat-Nya juga. Disebutkan dalam hadits shahih: “Sesungguhnya Allah Ta’ala memiliki 100 rahmat. Diturunkan (ke dunia) satu rahmat untuk jin, manusia, dan binatang. Dengan itu mereka saling simpati dan kasih sayang. Dengan satu rahmat itu pula binatang buas menyayangi anaknya. Dan Allah swt. menyimpan 99 rahmat bagi hamba-Nya di hari kiamat.” (Muttafaqun alaihi) .

Maka, sejatinya nikmat surga itu jauh dari apa yang dibayangkan manusia. Rasulullah saw. bersabda: “Allah swt. berkata, “Aku telah siapkan bagi hambaKu yang shalih sesuatu yang belum dilihat mata, belum didengar telinga, dan belum terlintas pada hati manusia” (Muttafaqun ‘alaihi). Apakah akan kita hanya berpuas diri dengan mengejar satu rahmat Allah yang dibagi-bagi untuk seluruh penduduk dunia, sementara kita melalaikan 99 rahmat yang tersisa? Semoga kita termasuk dari sedikit orang yang berpikir. Amin.(dkwt)

Kisah Nabi Muhamad SAW dari Lahir Hingga Wafat

Kisah Nabi Muhammad SAW sangat membuat haru dimulai dari kelahiran sampai dengan wafatnya. Mukjizat yang dimiliki sangat luar biasa.

Bagi umat Muslim kisah Nabi Muhammad adalah pembelajaran berharga sebagai pedoman hidup. Pasalnya kisahnya bukan hanya cerita semata melainkan bisa dijadikan panutan dalam kehidupan sehari-hari. Mengingat Nabi memiliki banyak sifat-sifat baik untuk diteladani. 

Sebagai utusan Allah, Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir di dunia ini dan tidak ada satupun yang bisa menjadi nabi setelahnya.

Apa yang membuat Nabi Muhammad menjadi rasul umat Islam? Mukjizat apa saja yang dimiliki-Nya? Pahami dengan baik kisah di bawah ini.

Cerita Sejarah Nabi Muhammad SAW Lengkap

Isra Mirja adalah peristiwa yang agung, berikut 5 kejadian mengerikan yang  dilihat oleh Nabi Muhammad SAW - Hops ID

Sangat banyak pembelajaran yang didapatkan dari kehidupan Nabi mulai dari lahir sampai wafatnya. Berbagai tantangan serta cobaan yang datang selalu disikapi dengan baik dan menjadikannya manusia terbaik bagi umat Islam. 

Sebagai umat Islam bisa menambahkan keimanan dan tauladan melalui mendengarkan kisah Nabi Muhammad kembali. Mulai dari kelahiran sampai dengan wafatnya yang akan dibahas secara lengkap.

Kelahiran Nabi Muhammad

Saat ini setiap tanggal kelahiran Nabi Muhammad SAW dikenal sebagai Hari Maulid Nabi Muhammad SAW, yang diperingati pada 12 Rabiul Awal. Ibu Nabi bernama Aminah dan ayahnya bernama Abdullah.

Hari lahir Nabi Muhammad adalah hari senin sehingga Rasulullah selalu puasa pada hari tersebut. Jika ditanya mengenai puasa hari Senin maka beliau akan menjawab bahwa hari Senin adalah hari aku dilahirkan. 

Lahir pada tahun Gajah dimana para pasukan gajah di bawah pimpinan Abrahah Habasyah pada saat itu. Bersamaan dengan penyerangan Ka’bah.

Allah memberikan kekuasaannya dengan cara menghentikan aksi dengan mengerahkan burung ababil untuk menjatuhkan batu-batu. 

Batu-batu tersebut akan mendatangkan wabah penyakit dan menunjukkan kebesaran Allah SWT. Peristiwa kelahiran Nabi Muhammad SAW ada di Q.S Al-Fil dengan arti Tahun Gajah. 

Nabi menjadi seorang yatim saat masih dalam kandungan. Untuk melanjutkan hidupnya, di masa kecilnya bersama dengan kakeknya yang bernama Abdul Muthalib. Ibu persusuan Nabi Muhammad adalah Halimah Sa’diyah yang ikhlas menyusuinya. 

Masa Kecil Nabi Muhammad

Nabi lahir di rumah Abu Thalib yaitu paman nabi. DI masa kecilnya, Rasulullah menjalani seluruh kehidupan dan tumbuh seperti anak pada umumnya.

Dengan adanya tradisi zaman dahulu maka ibunya harus menyembunyikannya di pedalaman pada hari ke-18 kelahirannya. 

Karena adanya tradisi dari Quraisy tersebut maka Nabi tidak bisa mendapatkan kasih sayang dari ibunya. Bahkan sampai Nabi berusia 8 sampai 10 tahun lamanya. 

Namun, dengan adanya peristiwa tersebut maka Rasulullah tumbuh menjadi anak yang luar biasa. Beberapa sifat yang dimilikinya cukup menakjubkan seperti cepat tanggap, bersikap baik, serta cerdas untuk ukuran anak seusianya. 

Beranjak Remaja

Saat masa remaja, kisah Nabi Muhammad dijauhkan dari perbuatan tercela yang bisa merugikan sesamanya. Dengan begitu nabi menjadi orang yang memiliki akhlak terpuji.

Pada suatu ketika, Nabi bercerita bahwa dua kali duduk mendengarkan pesta perkawinan yang terjadi di zaman Jahiliyah. 

Pada kejadian tersebut, Allah menutup telinga Nabi Muhammad sehingga tertidur dan terbangun pada esok hari. Kemudian, Nabi tidak pernah lagi memiliki niat untuk mengikuti perbuatan yang buruk. 

Di usianya 20 tahun nabi, tepatnya di Mekkah bertepatan dengan peristiwa Harbul Fijar yaitu perang antara Kabilah Quraisy dengan Qais dan Aylan. Sehingga bisa dilihat bahwa tidak mudah untuk menahan diri dari terlebih jika masih usia remaja. 

Menjelang Dewasa

Setelah remaja, masa yang akan dilewati nabi adalah menjelang dewasa sehingga membuat nabi harus menekuni dunia bisnis. Dalam dunia bisnis ini, Nabi mulai berdagang bersama dengan kawannya yaitu Saib bin Abi Saib. 

Pada usia 25 tahun, Nabi mulai menjalin bisnis besar layaknya kerja sama dengan wanita kaya raya. Wanita tersebut bernama Siti Khadijah sehingga bisa dibilang bahwa perkenalan mereka melalui dunia perniagaan. 

Perjalanan dagang yang dilakukan pada saat nabi menginjak dewasa adalah berniaga bersama dengan Khadijah. Dimana, perempuan ini turut membiayai kafilah perdagangan dari Mekkah ke Suriah sehingga bisa berbagi keuntungan bersama dengan mitranya. 

Pernikahan dengan Khadijah

Dalam kisah Nabi Muhammad kegiatan perniagaan memang membuat Nabi dan Khadijah terlihat pada aktivitas sehari-hari. Khadijah merasa tertarik dengan nabi karena mereka sering terlibat pada kegiatan-kegiatan dagang tersebut. 

Khadijah, seorang wanita kaya raya mengutus seorang sahabatnya yaitu Nafisah binti Umayyah agar dapat menyampaikan niatnya untuk melamar Nabi Muhammad. Jadi, memang yang tertarik lebih dahulu adalah Khadijah dan beliau yang melamar nabi terlebih dahulu. 

Berita baik ini disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW kepada para paman-pamannya. Paman Nabi yaitu Hamzah bin Abdul Muthalib langsung mendatangi rumah Khuwailid bin Asad yang bertujuan melamar Khadijah. Meskipun begitu, Nabi Muhammad tetap ingin melamar Khadijah terlebih dahulu. 

Dengan kejadian tersebut maka Nabi Muhammad SAW menikahi Khadijah di usia 28 tahun. Dengan begitu maka Nabi Muhammad SAW dan Khadijah resmi menikah menambah istimewa kisah Nabi Muhammad.  

Wahyu Pertama Turun

Nabi Muhammad SAW adalah nabi ulul azmi yang diberikan wahyu oleh Allah. Nabi mendapatkan berbagai peristiwa istimewa yang dikaruniakan dari Allah SWT sebelum menjadi Rasul. Pasalnya, Allah memberikan wajah yang terlihat bersinar dan bersih. 

Dengan begitu maka Allah telah nyata menunjukkan kebesarannya yang menandakan bahwa akan mendatangkan nabi terakhir. Nabi terakhir tersebut akan mendapatkan kedudukan tertinggi sampai akhir zaman di dunia. 

Wahyu pertama yang didapatkan oleh Nabi Muhammad dari Allah SWT adalah mimpi dihampiri oleh Malaikat Jibril.

Rasulullah sedang menyendiri di Gua Hira yang tepatnya berada di samping Jabal Nur. Wahyu yang didapatkan adalah Surah Al-Alaq ayat 1 sampai dengan 4. 

Dakwah Pertama Rasulullah

Seperti yang dilakukan nabi-nabi sebelumnya, kisah Nabi Muhammad juga melakukan dakwah untuk mengenalkan Islam dan percaya pada Allah. Dakwah pertama yang dilakukan oleh nabi adalah kepada keluarga terdekat yaitu Bani Hasyim. 

Yang mau beriman dan bertakwa kepada Allah hanyalah Ali bin Abi Thalib serta Abu Thalib juga ikut melindungi Rasul saat melakukan dakwah untuk Islam. 

Dakwah yang dilakukan rasul secara terang-terangan ini mendapatkan pertentangan keras dari kaum Quraisy. Banyak kaum yang menilai bahwa Nabi Muhammad sudah gila bahkan sampai dilempar batu dan kotoran ke tubuh Nabi. 

Paman Nabi yang juga ikut menentang adalah Abu Jahal dan Abu Lahab serta tidak mendukung dakwah Nabi Muhammad SAW.

Banyak kaum kafir Quraisy yang juga menentang dakwah Rasulullah sehingga paman yang ikut menentang tersebut banyak mengintimidasi pengikut Nabi agar meninggalkannya. 

Banyak yang khawatir jika dakwah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW akan merusak penyembahan berhala yang sudah dilakukannya sejak zaman nenek moyang. Bahkan tidak jarang kaum Quraisy yang ingin membunuh Nabi Muhammad. 

Ada juga kaum yang rela memberikan uang kepada Abu Thalib agar Rasul wafat. Dan banyak rencana-rencana pembunuhan yang melibatkan orang luar. Dengan begitu maka akan tetap menjaga persaudaraan tanpa memecahkan perang saudara. 

Wafatnya Nabi Muhammad

Seperti yang sudah dikenal mengenai sahabat Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar salah satunya yang tidak berada di Madinah saat peristiwa menyedihkan. Wafatnya Rasulullah bersamaan dengan turunnya wahyu terakhir yaitu QS. Az-Zumar Ayat 30, yaitu

“Sesungguhnya kamu akan mati dan sesungguhnya mereka akan mati pula”.

Sebenarnya, Nabi Muhammad sudah sakit pada saat bulan Shafar tahun 11 Hijriah. Nabi menderita sakit kepala dan demam berkepanjangan sampai lebih dari 2 minggu dan kondisi tersebut membuat suhu tubuhnya meninggi. 

Dalam keadaan sakit, Nabi tetap mengunjungi rumah istri-istrinya. Dan saat tiba di rumah Aisyah, badan Nabi sudah sangat lemah saat itu. Jadi, Nabi Muhammad meninggal di kediaman Aisyah. 

Perintah-Perintah pada Zaman Rasulullah

Tugas dari Rasul yang diutus Allah adalah untuk senantiasa mengesakan Allah dan tidak melakukan larangannya. Ada juga perintah-perintah yang wajib diikuti dan tidak boleh ditinggalkan. Namun, ada juga perintah yang sunnah. 

Ada beberapa perintah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW dan untuk disampaikan kepada umatnya. Perintah yang dibawa oleh Rasulullah yaitu:

1. Perintah Zakat

Merupakan salah satu rukun Islam keempat yaitu menunaikan zakat. Zakat memang dahulu sama seperti bersedekah namun tetap saja memiliki konteks yang berbeda. Pada zaman Rasulullah zakat berarti membelanjakan harta di dalam jalan Allah SWT. 

Ayat untuk melakukan zakat turun pada saat Nabi Muhammad sedang berada di Mekkah. Namun sistem pengelolaan zakat ini disempurnakan di Madinah.

Zakat dimaksudkan untuk mengurangi kemiskinan, membentuk kepedulian, dan sebagai wujud taat kepada Allah SWT. 

Bagi orang yang memiliki harta berlebih dan sesuai dengan nisab maka Rasulullah mewajibkan untuk berzakat. Beberapa harta yang wajib dizakatkan adalah hasil pertanian, hasil peternakan, emas, dan perak. 

Akan tetapi, untuk aturannya sudah sangat jelas berapa nisab (harta minimal) yang harus dikeluarkan. Zakat sendiri berarti suci, tumbuh, berkah, dan terpuji. Seorang muslim yang membelanjakan hartanya dengan zakat maka akan membersihkan harta dan jiwanya. 

Bahkan dengan berzakat maka harta yang dimiliki akan terus tumbuh dan tidak akan mengalami kekurangan.

2. Perintah Sholat

Momen bersejarah pada kisah Nabi Muhammad yang dimiliki oleh umat Islam melalui Nabi Muhammad SAW adalah peristiwa Isra’Mi’raj. Pasalnya, untuk peristiwa ini akan mendatangkan perintah melakukan shalat 5 waktu.

Maksud dari peristiwa ini sendiri yaitu Isra’ yang merupakan perjalanan malam hari dan arti dari Mi’raj sendiri adalah tangga. Peristiwa ini merujuk pada kisah Nabi Muhammad akan perjalanannya ke Sidratul Muntaha yang melalui bumi dan langit. 

Awal mulanya Buraq didatangkan oleh Malaikat Jibril sebagai kendaraan Nabi karena memiliki kecepatan tinggi. Buraq sendiri adalah kendaraan dengan rupa hewan putih yang memiliki dua sayap di antara kaki-kakinya. 

Perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Baitul Maqdis juga menggunakan kendaraan ini. Selain perintah sholat 5 waktu, Nabi Muhammad SAW juga dipertemukan dengan banyak nabi-nabi sebelumnya.

3. Perintah Qurban

Perintah untuk berkurban pada zaman Rasulullah ini jatuh pada saat Nabi Muhammad SAW sedang melakukan haji Wada di Mina. Di waktu tersebut Rasulullah sedang menyembelih unta sebanyak 100 ekor pada saat selesai melakukan ibadah sholat Idul Adha. 

63 ekor unta disembelih sendiri oleh Rasulullah sedangkan sisanya diserahkan kepada sahabatnya, Ali bin Abu Thalib.

Sebenarnya untuk perintah ini sudah ada pada Surat Al Hajj ayat 36 yang memerintahkan untuk muslim berkurban dan memberikan jenis-jenis hewan yang dapat dikurbankan. 

Dalam melaksanakan perintah ini maka ada baiknya umat Muslim mengetahui bagaimana cara menyembelihnya dan tujuan dari kurban dilakukan. 

Mukjizat Nabi Muhammad dari Allah

Menjadi nabi yang terakhir dan diberikan banyak keistimewaan oleh Allah pada kisah Nabi MuhammadMukjizat Nabi Muhammad SAW sangat luar biasa sama halnya seperti Nabi Musa, Isa, maupun Sulaiman.

Mukjizat ini diberikan oleh Allah untuk mendukung kenabiannya. 

Selain itu, juga digunakan untuk melemahkan lawan dan musuh yang dapat membahayakan umat Muslim. Sebenarnya, ada 300 mukjizat yang dimiliki oleh Rasulullah, Di bawah ini akan diberikan beberapa poin yang wajib diketahui, yaitu

1. ASI Melimpah

Nabi Muhammad SAW mendapatkan mukjizat pertama kali pada ibu persusuannya yaitu Halimah. Sebenarnya Halimah adalah perempuan yang kurus namun tetap mencoba untuk menyusui Nabi Muhammad ketika masih bayi. 

Ajaibnya air susu tersebut mengalir sangat deras padahal sebelumnya dia merasa kurang saat menyusui anak-anaknya. Bukan hanya Halimah karena suaminya juga heran karena mukjizat lain datang karena adanya bayi Muhammad.

Unta yang selama ini menjadi hewan peliharaannya tiba-tiba mengeluarkan air susu yang sangat banyak. Keluarga itu minum susu unta yang dihasilkan dari peternakannya dan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

2. Dada Muhammad Dibelah

2 bulan lamanya Muhammad diasuh oleh Halimah karena ibunya menolak jika anaknya harus hidup di Mekkah. Ha tersebut bukan karena tanpa alasan karena kurang baik untuk perkembangan Muhammad. Sehingga bayi Muhammad yang berusia 2 bulan ikut ibu asuhnya dan tumbuh bersama saudaranya. 

Pada saat menggembala bersama saudaranya, tiba-tiba ada dua orang laki-laki dengan pakaian serba putih dan menghampiri Muhammad. Kedua orang tersebut langsung membelah dada Muhammad dan mengambil benda hitam yang ada di dalamnya. 

Nabi sendiri tidak tahu apa maksud dan tujuannya. Bahkan ibu dan ayah asuh Muhammad saat itu juga bingung akan maksud peristiwa tersebut. 

3. Membelah Bulan

Tidak kaget lagi saat kaum kafir menentang Nabi Muhammad karena ingin menunjukkan kenabiannya. Rasulullah atas izin Allah SWT menunjukkan kebesaran Allah SWT dengan cara membelah bulan.

Banyak dari kalangan kaum Quraisy yang terkejut dengan apa yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. 

Kebesaran Allah SWT sudah ditunjukkan melalui mukjizat nabi Muhammad SAW. Dan ini hanyalah salah satu dari banyaknya mukjizat yang dimiliki. 

4. Jari Tangan Mengalirkan Air

Air bisa mengalir melalui jari tangan Nabi Muhammad pada waktu itu. Hal ini bertepatan dengan hari perjanjian dimana orang-orang yang datang merasakan haus luar biasa. Saat Rasulullah sudah selesai berwudhu maka mereka bergegas menghampirinya. 

Orang-orang tersebut berkata bahwa tidak ada air yang bisa digunakan untuk minum dan berwudhu. Hanya sepanci air kecil saja yang dimiliki dan pastinya kurang untuk semua orang. 

Saat itu, Rasulullah meletakkan tangannya pada wadah tersebut dan air mulai keluar dari jari-jari tangannya. Semua orang yang ada disekitarkan bisa menghilangkan rasa haus dengan meminum air yang keluar tersebut.

5. Mengenyangkan Orang Banyak dengan Satu Gelas Susu

Berguna bagi seluruh umat Islam di sekitarnya, Nabi Muhammad memiliki mukjizat yang luar biasa yaitu bisa mengenyangkan banyak orang hanya dengan minum satu gelas susu saja. Memang kisah Nabi Muhammad ini sangat menarik dan terlihat menakjubkan. 

Teman nabi yaitu Abu Hurairah adalah orang yang miskin dan sering kelaparan namun memiliki ilmu pengetahuan dan hafalan yang luar biasa.

Nabi Muhammad memintanya untuk bertemu dan ikut dengan Nabi. Pada saat itu, Nabi menemukan satu gelas susu dan mengundang banyak orang ke rumahnya.

Abu Hurairah adalah orang pertama yang meminum susu itu dan seterusnya dilanjutkan oleh seluruh undangan. Perasaan yang dirasakan adalah kenyang sepuasnya setelah minum susu tersebut.

6. Sedikit Makanan yang Mengenyangkan

Kisah Nabi Muhammad kala itu sedang dalam keadaan lemas dan Abu Thalhah dan istrinya mendengar kabar tersebut. Kedua suami istri tersebut langsung mengundang Nabi Muhammad untuk makan di rumahnya. 

Akan tetapi, Nabi datang bersama dengan banyak sahabatnya yang jumlahnya cukup banyak yaitu 70 sampai dengan 80 orang. Pastinya suami istri tersebut merasa kebingungan karena banyak orang yang datang dan makanannya tidak cukup. 

Nabi mendoakan makanan tersebut terlebih dahulu sebelum mempersilahkan tamu yang lain makan. Makan dilakukan secara bergantian 10 orang dan semuanya merasa kenyang setelah pergantian makan tersebut.

7. Do’a Diturunkan Hujan

Saat Rasulullah berkhutbah dalam Shalat Jum’at ada orang yang meminta Rasulullah untuk berdoa agar meminta hujan diturunkan saat itu. Hal tersebut karena kondisi kekeringan yang telah berlangsung cukup lama dan memberikan dampak besar pada kehidupan. 

Nabi Muhammad SAW mendoakan sampai dengan Jumat berikutnya sehingga hujan turun. Akan tetapi, seseorang membawa kabar karena hujan yang turun terus menerus maka banyak rumah yang rusak.

Nabi berdoa kembali agar dapat berpindah ke Madinah sesuai permintaan umatnya.

8. Hidupnya Kerikil

Kisah Nabi Muhammad yang menarik lainnya adalah hidupnya kerikil yang merupakan salah satu mukjizatnya juga. Hal tersebut terjadi pada saat Nabi Muhammad bertasbih menggunakan batuan kecil di tangannya. 

9. Pelepah Menangis

Rasulullah memiliki kebiasaan untuk berkhotbah bersandar pada pelepah kurma. Pada saat sudah ada mimbar untuk berdakwah maka pohon bekas sandaran Nabi tersebut menangis seperti unta yang sedang melahirkan kata orang yang mendengarnya. 

Kemudian, nabi mengusapkan tangannya ke permukaan pelepah tersebut. Menghampiri dan meletakkan tangan lalu pelepah tersebut terdiam.

10. Mengobati Sakit Mata

Ali bin Abi Thalib sahabat nabi yang menjadi pemegang bender kala itu mengeluh sakit mata. Kemudian, rasulullah memanggil Ali dan meludahi matanya. Mukjizat yang diberikan Allah adalah sakit mata Ali langsung sembuh dengan waktu yang cepat. 

Bahkan penyembuhannya terlihat bahwa Ali tidak pernah sakit mata sebelumnya. Dengan begitu maka tugas Ali membawa bendera akan berlangsung dengan mudah. 

11. Peristiwa Isra’ Mi’raj

Peristiwa penting dalam kisah Nabi Muhammad adalah Isra’ Mi’raj yang merupakan awal dari perintah shalat 5 waktu untuk para umat Muslim.

Perjalanan yang dilakukan oleh nabi Muhammad sangat menakjubkan karena bisa mengunjungi Sidratul Muntaha melewati bumi dan langit. 

Mula dari peristiwa ini adalah pada saat Jibril mendatangkan Buraq yaitu kendaraan untuk Nabi yang memiliki kecepatan luar biasa. Buraq ini berupa hewan putih dengan sayap yang ada di antara kakinya. 

Peristiwa Isra’ Mi’raj memang bertujuan untuk memberikan perintah sholat kepada umat Nabi Muhammad. Namun, dalam perjalanannya Nabi bisa bertemu dengan banyak nabi-nabi sebelumnya yang mendahuluinya. 

12. Al-Qur’an

Mukjizat terbesar yang didapatkan oleh Nabi Muhammad SAW adalah kitab suci Al-Qur’an. Keutamaannya dalam kehidupan umat Islam sangatlah besar karena bisa digunakan sebagai pedoman hidup yang baik. 

Dalam mendapatkan pemaknaan Al-Qur’an yang baik maka Nabi Muhammad meminta orang-orang ahli dalam fasih berbahasa, sastra, dan syair. Mukjizat inilah yang paling utama bagi Nabi Muhammad SAW yang berasal dari Allah SWT. 

Pasalnya, di dalam Al-Qur’an seluruh ajaran dalam kitab-kitab sebelumnya yang diberikan kepada 4 nabi dan rasul sudah menjadi yang abadi dan terakhir. Al-Qur’an bisa digunakan selama hidup sampai akhir hayat dan tidak tergerus dengan perkembangan zaman. 

Pembelajaran menarik bisa didapatkan dalam Al-Qur’an melalui kisah Nabi Muhammad, kisah-kisah orang kafir, dan lainnya. Bahkan di dalamnya terdapat banyak mukjizat nabi-nabi sebelumnya dan bisa dijadikan acuan dalam kehidupan sehari-hari.     

Sahabat Nabi yang Menjadi Penerus Setelah Wafat

Setelah Nabi Muhammad SAW wafat, perjuangannya dalam Islam dilanjutkan oleh para sahabatnya. Upaya para sahabat Nabi ini tidak bisa dinilai dengan apapun karena kepemimpinannya yang sangat bijaksana dan adil.

Terdapat 4 sahabat nabi yang sekaligus menjadi khalifah saat nabi telah wafat, yaitu:

1. Abu Bakar As-Shiddiq

Sahabat pertama adalah Abu Bakar As-Shiddiq yang merupakan mertua Rasulullah. Ayah dari istrinya yaitu Aisyah. Mendapatkan gelar As-Shiddiq karena selalu berkata benar dan selalu menegakkan kejujuran.

Tombak dari kepengurusan Islam setelah nabi wafat adalah para sahabatnya. 

Dalam kepemimpinannya Abu Bakar memulai sebuah misi dengan memberikan nama Assabiqunal Awwalun sebagai generasi pertama untuk menyerukan agama Allah.

Pada saat menjalankan dakwahnya terlihat sangat sungguh-sungguh dan sabar. 

Ada beberapa orang yang berhasil diajak masuk ke dalam Islam. Sayangnya tidak lama setelah itu, Abu menentukan penggantinya yaitu Umar bin Khattab karena percaya dengan sikapnya. 

2. Umar bin Khattab

Abu Bakar sudah menunjuk Umar bin Khattab sebagai penggantinya melalui surat wasiat.

Umar melanjutkan kepemimpinan Abu dan dikenal sebagai orang yang sangat tangguh dalam menyerukan agama Islam. Prinsip yang dimiliki yaitu tegas, adil, dan berani dalam memimpin. 

Bisa dikatakan bahwa Umar adalah pemimpin yang dibutuhkan oleh umat Islam karena berani menegakkan keadilan dan hak-hak rakyatnya. Padahal sebelum menjadi muslim, Umar sangat menentang Islam dan Rasulullah bahkan sampai ingin membunuhnya. 

Namun dengan hati yang terketuk maka Umar bin Khattab mendatangkan pengaruh besar pada penduduk Makkah dan memeluk agama Islam.

3. Usman bin Affan

Sahabat yang melanjutkan perjuangan Umar bin Khattab adalah Utsman bin Affan yang berasal dari Bani Umayyah. Utsman adalah pedagang kain namun kesuksesannya sangat baik sehingga menjadi ahli ekonomi dan memiliki banyak hewan ternak. 

Namun, di luar itu Utsman sangat dermawan dan memiliki kepedulian yang tinggi dengan sesama. Para pasukan perang banyak dibiayai oleh Utsman bin Affan. Bahkan sampai membeli sumur Yahudi untuk dipakai kaum Islam. 

Dalam kepemimpinannya, Al-Qur’an dijadikan mushaf yang tadinya hanya berupa lembaran-lembaran saja.

4. Ali bin Abi Thalib

Terakhir, sahabat yang menjadi khalifah adalah Ali bin Abi Thalib seorang pemuda dari kalangan Quraisy yang masuk Islam. Ali menikah dengan Fatimah sehingga menjadi menantu Rasulullah. Dan kehidupan pernikahannya cukup sederhana. 

Melihat kepemimpinan yang dilakukan Ali hampir sama persis seperti kepemimpinan Umar bin Khattab yaitu keras dan disiplin. Misi-misi besar dilakukan dan berhasil sehingga mampu mengembangkan Islam sampai ke penjuru dunia.

Dengan mengenal kisah Nabi Muhammad mulai dari lahir, wafat, sampai kisah sahabat yang senantiasa setia menjalankan dakwahnya untuk Islam.

Sebagai seorang muslim pastinya akan menambahkan keimanan dalam mempercayai rasul dan menguatkan ibadah yang saat ini dilakukan.

 

 

 

 

 

 

 

Iman Kepada Malaikat Allah & Macam-Macam Malaikat beserta Tugasnya

  Pengertian Iman Kepada Malaikat Allah   Iman artinya percaya, Beriman kepada Malaikat Allah artinya percaya bahwa malaikat benar” mahlu...